Powered By Blogger

Senin, 12 September 2011

SADF Recce regiment

SADF RECCE REGIMENT 

Awal mula
Di benua afrika yang masih gonjang-ganjing akibat permusuhan,Afrika selatan sebagai salah satu negara yang was-was akibat permasalahan di benua hitam tersebut.Apalagi Afsel (Afriak selatan) terlibat perang perbatasan dengan Angola.Permasalahan pun semangkin bertambah besar yang ternyata Angola telah dibantu oleh penasehat dari uni soviet dan kuba.


Berbekal pengalaman Rhodesia (Zimbawe) yang memiki pasukan unit intai-serang,SADF(South Africa Defence Force) akhirnya memutuskan untuk membuat unit serupa dengan nama Recces Regiment pada tanggal 1 oktober 1972 dengan nama 1Recces commando di Oudtshoorn,yang kemudian pindah ke Durban.Unit yang dipimpin oleh kolonel jan breytenbach ini ditugaskan untuk intai jarak jauh (deep reconnaise) dan perang gerilya.Recces diorganisasikan dalam resimen yang terdiri dari 1 Reccesdi Durban,2 Recces di Voortrekker-hoogte di Transvaal,4 Recces di Langebaan (1978) dan 5 Recces di Phalaborwa (1976).Patut di catat bahwa kekuatan personel setiap resimen jauh lebih kecil ,hanya setara Grup.

Pola Operasi
Recces melaksanakan tugasnya dalam unit kecil tanpa mengharapkan bantuan dari pusat ,seperti serangan udara dan gempuran peluru arteleri.Tugas utama mereka adalah untuk mendapatkan informasi,menghancurkan target vital musuh,dan menjaga perbatsan negara yang luas.Tiap patroli hanya terdiri dari 4-6 personel dengan kemampuan masing-masing seperti navigasi,demolish,medik atau yang lain.Kalau perlu,patroli khusus dengan kekuatan dua personel bisa dikirim ke perbatasan seperti saat di Angola.


Perekruitan
Melihat misi yang sangat sulit,tentu saja rekrutmen harus dilakukan dengan selektif.Seorang kanidat harus berumur 18-35 tahun,berwarganegara Afsel,sudah menjalani wajib militer selama 3 tahun dan minimal bisa berbahasa  Inggris dan Afrikanss (campuran Inggris,belanda dan Afrika).Bagi yang memenuhi syarat ,akan dilanjutkan dengan pendidikan dengan berbagai tahap praseleksi selama 3 hari,SF Orientation selama 2 minggu,seleksi 3 hari,pendidikan 42 hari,dan spelisasi.

Pada awalnya para kanidat akan di cek kesehatan dan di ted psikologi untuk melihat layak tidak kanidat untuk ikut.Setelah itu tes dilanjutkan dengan tes fisik dengan rintangan membawa tas ransel sberal 30kg dengan membawa senjata untuk lari sejauh 30 kg dan harus selesai dalam waktu 6 jam;lari 8 km dengan membawa senapan plus ransel dalam waktu 45 menit;40 push-up8 chin-up dan 68 sit up,lari bolak-balik dengan jarak 7 m sebanyak 40 kali dan renang 45m.

Begitu lulus calon kanidat akan menghadapi fase yang lebih sulit karena akan dilaksanakan 8 jam sehari.Fase selanjutnya merupakan ajang pembuktian untuk bergabung dengan Recces yaitu berupa latihan tes survival dengan medan di gurun dan padang rumput khas Afrika dengan ransum,air,dan istirahat yang terbatas.Dalam ujian ini teknik navugasi juga dibutuhkan oleh kanidat karena si calon harus mengingat medan tempur yang ia lewati.Siksaan fisik terus diterima oleh si calon seperti khursus serang sebanyak 3 kali,membawa tas seberat 35 kg dan kotak magasin berisi semen dan berlari sejauh 5 km.Dalam tahap ini juga diperlukan kerjasama tim karena kerjasama tim adalah yang utama dalam tahap ini.Lalu si calon juga diajarkan tentang penengalan senjata,survival,pertempuran jarak dekat,tempur bawah air HALO jump dan lain-lain.Dan ditambah tes terakhir dengan lari 38 kg tanpa ransum,hanya membawa sebotol air dengan jeda istirahat dilanjutkan dengan lari sejauh 30 km.

Sejarah Operasi.
Banyak operasi yang sudah dilakoni Recces yang berupa kesuksesan dan sementara merupakan kehancuran bagi musuhnya sepeerti:

1. Operasi Mebos
operasi yang dilaksanakan pada tahun 1982 ini berhasil menghancurkan markas besar SWAPO di Angola.

2.Operasi Askari
Operasi ini berhasil di saat Recces menjaadi ujung tombak dalam pengumpulan data intelejent bagi SADF untuk menggagal rencana SWAPO untuk menyusup ke Afrika selatan dengan cara memotong jalur suplai milik SWAPO.

Walaupun banyak misi yang sukses namun,Recces juga pernah mengalami kegagalan pada saat melakukan misi.Pada tahun 1985 satu grup Recces berkuatan 9 orang berangkat dari teluk saldanha dibawah pimpinan Kapten Wynand du toit berhasil dicegat oleh FAPLA (Sayap kanan militer Angola),160km di belakang garis pebatasan karena kesalahan intelejent.Dalam baku tembak selama 45 menit grup Du toit berhasil dijepit oleh FAPLA dan tentara reguler Angola yang nmenggunakan senjata berat dan RPG,kalah jumlah akhirnya Recces pun mundur dengan meninggalkan mayat CPL Liernberg dan CPL Van Breda.Karena tertangkap Kapten Du toit akhirnya disiksa oleh pasukan Angola,namun ia selamat karena adanya pertukaran tawanan militer.


SUMBER:MAJALAH COMMANDO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar